Menu

Mode Gelap
Pembangunan Menara Masjid Agung Ahmad Bakrie, PD IPA Asahan Nilai Kadis PUTR Layak Dapat Penghargaan PT MSB II Luncurkan Program CSR, HRB: “Investasi Harus Beri Manfaat Nyata bagi Warga” Beredar Rumor Dugaan SPBUN Tanah Raja Menerima Sejumlah Uang dari Management Kebun Tanah Raja Ketika Menandatangani Kesepakatan Kerja di Hari Libur, Ini Jawaban Ketua SPBUN. Mantap Aksi trabas Kodim 0205/ Tanah Karo Babat ladang ganja desa pancur batu kecamatan merek kabupaten Karo. Babat ladang ganja desa pancur batu kecamatan merek kabupaten Karo. SMAN 1 Medan Unggul Sementara, Turnamen Kapolda Sumut Cup 2025 Semakin Seru Menuju Semifinal

Uncategorized

Diduga Luput dari Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Warga Kurang Mampu Tak Pernah Terima Bantuan PKH.

badge-check


					Diduga Luput dari Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Warga Kurang Mampu Tak Pernah Terima Bantuan PKH. Perbesar

SERGAI, – Media Indonesia – Program Keluarga Harapan (PKH) yang sejatinya menyentuh masyarakat kurang mampu, tampaknya belum dirasakan oleh sebagian warga di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Salah satunya dialami Safrida (36), warga Dusun I Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu, yang mengaku tak pernah menerima bantuan PKH meski sudah berulang kali didata.

Safrida, ibu empat anak dengan tiga di antaranya masih bersekolah — masing-masing duduk di bangku kelas 1 SMP, kelas 5 SD, dan kelas 2 SD — kini harus bertahan hidup sementara suaminya merantau mencari nafkah di luar daerah. Rumah yang ditempati keluarga kecil ini pun merupakan bantuan dari lembaga sosial, bukan dari program pemerintah.

“Sudah beberapa kali didata, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan PKH. Datanya sudah diambil beberapa kali, tapi gak ada kabarnya lagi,” ujar Safrida saat ditemui di rumahnya yang terendam banjir, Kamis (23/10/2025).

Lebih lanjut, Safrida mengaku tidak pernah sekalipun dikunjungi oleh pendamping PKH Desa Bogak Besar, yang diketahui bernama Erwin, juga menjabat sebagai Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Teluk Mengkudu.

“Pendamping PKH-nya aja saya gak kenal, apalagi dapat bantuannya,” ucapnya lirih.

Ia juga mengaku heran karena ada warga lain dengan kondisi ekonomi lebih baik dan anak masih satu justru menerima bantuan PKH.

“Saya punya tiga anak sekolah, tapi gak dapat. Sementara yang anaknya satu malah dapat. Entah gimana datanya,” keluhnya.

Safrida berharap pemerintah dapat meninjau ulang data penerima manfaat agar bantuan sosial lebih tepat sasaran.

“Kalau dapat PKH, bisa lah sedikit membantu biaya sekolah anak-anak,” tambahnya.

Sementara itu, Operator SIKS-NG Desa Bogak Besar, Fittauli Daeli, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa nama Safrida tidak tercantum dalam daftar penerima PKH.

“Benar, dia tidak terdaftar di PKH. Tapi sudah kami usulkan dalam BLTS Kesra, dan ini sudah selesai diusulkan,” terang Fittauli.

Sedangkan Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Erwin, ketika dikonfirmasi mengenai kelayakan warga tersebut untuk menerima bantuan PKH, justru meminta wartawan mengirimkan data kependudukan terlebih dahulu.

“Boleh kirim data lengkapnya, pak. KTP, KK, dan foto rumahnya,” jawabnya singkat melalui pesan singkat, Jumat (24/10).

Kasus seperti yang dialami Safrida memperlihatkan masih lemahnya pendampingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program PKH di tingkat desa. Padahal, pendamping PKH memiliki peran strategis memastikan warga miskin yang memenuhi kriteria dapat terdata dan menerima bantuan sesuai ketentuan.

Masyarakat berharap Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai dapat turun langsung melakukan verifikasi lapangan agar tidak ada lagi warga miskin yang luput dari perhatian negara. (Syahrial).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Beredar Rumor Dugaan SPBUN Tanah Raja Menerima Sejumlah Uang dari Management Kebun Tanah Raja Ketika Menandatangani Kesepakatan Kerja di Hari Libur, Ini Jawaban Ketua SPBUN.

25 Oktober 2025 - 00:48 WIB

Mangkok Kotor, Kualitas Lateks Kebun Tanah Raja Dipertanyakan.

24 Oktober 2025 - 00:31 WIB

Kebun Tanah Raja Diduga Pekerjakan Pekerja Siluman.

23 Oktober 2025 - 00:46 WIB

Karyawan Kebun Tanah Raja Kecewa, Slip Gaji Tidak Diberikan Tepat Waktu.

21 Oktober 2025 - 01:48 WIB

Ketua Investigasi MAPEL Sumut Kecewa Terhadap Kinerja Polres Sergai, Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur Tidak Berjalan.

19 Oktober 2025 - 07:01 WIB

Trending di Uncategorized