Menu

Mode Gelap
*PENCURIAN DI KANTOR BPR BERASTAGI Aron di Berastagi Ditangkap Setelah Buron dan Pulang ke Kampung Halaman* Operasi Zebra 2025 Siap Digelar, Polda Sumut Siap Amankan dan Tertibkan Lalu Lintas. Sungguh Tragis Nasib Penderes Kebun Tanah Raja yang Diduga Ditipu Oleh Pihak Management Kebun Tanah Raja. Yidhi H. Prabowo Manager Kebun Adolina Bungkam Ketika Dikonfirmasi Mengenai Adanya Anak Dibawah Umur Bekerja di Kebun Adolina. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Al Washliyah se-Kota Medan Nyatakan Mosi Tidak Percaya Terhadap Kepemimpinan Ketua PD IPA Kota Medan THM Kripton Medan Di Razia Polda Sumut, 11 Pengunjung Pemakai Narkoba

Uncategorized

Diduga Luput dari Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Warga Kurang Mampu Tak Pernah Terima Bantuan PKH.

badge-check


					Diduga Luput dari Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Warga Kurang Mampu Tak Pernah Terima Bantuan PKH. Perbesar

SERGAI, – Media Indonesia – Program Keluarga Harapan (PKH) yang sejatinya menyentuh masyarakat kurang mampu, tampaknya belum dirasakan oleh sebagian warga di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Salah satunya dialami Safrida (36), warga Dusun I Desa Bogak Besar, Kecamatan Teluk Mengkudu, yang mengaku tak pernah menerima bantuan PKH meski sudah berulang kali didata.

Safrida, ibu empat anak dengan tiga di antaranya masih bersekolah — masing-masing duduk di bangku kelas 1 SMP, kelas 5 SD, dan kelas 2 SD — kini harus bertahan hidup sementara suaminya merantau mencari nafkah di luar daerah. Rumah yang ditempati keluarga kecil ini pun merupakan bantuan dari lembaga sosial, bukan dari program pemerintah.

“Sudah beberapa kali didata, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan PKH. Datanya sudah diambil beberapa kali, tapi gak ada kabarnya lagi,” ujar Safrida saat ditemui di rumahnya yang terendam banjir, Kamis (23/10/2025).

Lebih lanjut, Safrida mengaku tidak pernah sekalipun dikunjungi oleh pendamping PKH Desa Bogak Besar, yang diketahui bernama Erwin, juga menjabat sebagai Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Teluk Mengkudu.

“Pendamping PKH-nya aja saya gak kenal, apalagi dapat bantuannya,” ucapnya lirih.

Ia juga mengaku heran karena ada warga lain dengan kondisi ekonomi lebih baik dan anak masih satu justru menerima bantuan PKH.

“Saya punya tiga anak sekolah, tapi gak dapat. Sementara yang anaknya satu malah dapat. Entah gimana datanya,” keluhnya.

Safrida berharap pemerintah dapat meninjau ulang data penerima manfaat agar bantuan sosial lebih tepat sasaran.

“Kalau dapat PKH, bisa lah sedikit membantu biaya sekolah anak-anak,” tambahnya.

Sementara itu, Operator SIKS-NG Desa Bogak Besar, Fittauli Daeli, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa nama Safrida tidak tercantum dalam daftar penerima PKH.

“Benar, dia tidak terdaftar di PKH. Tapi sudah kami usulkan dalam BLTS Kesra, dan ini sudah selesai diusulkan,” terang Fittauli.

Sedangkan Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Erwin, ketika dikonfirmasi mengenai kelayakan warga tersebut untuk menerima bantuan PKH, justru meminta wartawan mengirimkan data kependudukan terlebih dahulu.

“Boleh kirim data lengkapnya, pak. KTP, KK, dan foto rumahnya,” jawabnya singkat melalui pesan singkat, Jumat (24/10).

Kasus seperti yang dialami Safrida memperlihatkan masih lemahnya pendampingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program PKH di tingkat desa. Padahal, pendamping PKH memiliki peran strategis memastikan warga miskin yang memenuhi kriteria dapat terdata dan menerima bantuan sesuai ketentuan.

Masyarakat berharap Dinas Sosial Kabupaten Serdang Bedagai dapat turun langsung melakukan verifikasi lapangan agar tidak ada lagi warga miskin yang luput dari perhatian negara. (Syahrial).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Operasi Zebra 2025 Siap Digelar, Polda Sumut Siap Amankan dan Tertibkan Lalu Lintas.

16 November 2025 - 12:49 WIB

Sungguh Tragis Nasib Penderes Kebun Tanah Raja yang Diduga Ditipu Oleh Pihak Management Kebun Tanah Raja.

15 November 2025 - 06:42 WIB

Yidhi H. Prabowo Manager Kebun Adolina Bungkam Ketika Dikonfirmasi Mengenai Adanya Anak Dibawah Umur Bekerja di Kebun Adolina.

14 November 2025 - 20:28 WIB

10 November 2025 - 06:06 WIB

Dahlin Blokir Nomor Awak Media, Diduga Terkait Konfirmasi Mengenai Audit di Kebun Tanah Raja.

8 November 2025 - 03:27 WIB

Trending di Uncategorized