Menu

Mode Gelap
Pembangunan Gedung Baru SD Negeri 153022 Makmur Dimulai, Masyarakat Sambut Antusias Ketua PW IPA Sumut Terpilih Ahmad Irham Tajhi Dukung Langkah Gubernur Atasi Inflasi di Sumatera Utara Pembangunan Menara Masjid Agung Ahmad Bakrie, PD IPA Asahan Nilai Kadis PUTR Layak Dapat Penghargaan PT MSB II Luncurkan Program CSR, HRB: “Investasi Harus Beri Manfaat Nyata bagi Warga” Beredar Rumor Dugaan SPBUN Tanah Raja Menerima Sejumlah Uang dari Management Kebun Tanah Raja Ketika Menandatangani Kesepakatan Kerja di Hari Libur, Ini Jawaban Ketua SPBUN. Mantap Aksi trabas Kodim 0205/ Tanah Karo Babat ladang ganja desa pancur batu kecamatan merek kabupaten Karo.

Uncategorized

Azlansyah Hasibuan Kecam Keras Konten Trans7: “Melecehkan Kiai, Santri, dan Dunia Pesantren”

badge-check


					Azlansyah Hasibuan Kecam Keras Konten Trans7: “Melecehkan Kiai, Santri, dan Dunia Pesantren” Perbesar

Medan, Media indonesia.org //  Azlansyah Hasibuan, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus alumni pondok pesantren, mengecam keras penayangan konten di kanal Trans7 yang dinilai melecehkan martabat pesantren dan para kiai di Indonesia.

Konten yang dimaksud merupakan salah satu episode program XPOSE berjudul “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?”. Menurut Azlansyah, judul dan narasi tayangan tersebut memandang pesantren dengan “kaca mata yang sempit” serta menciptakan stigma negatif terhadap kehidupan santri.

“Tayangan itu benar-benar tidak berimbang. Hanya menyoroti sisi negatif kehidupan pesantren secara sepihak, sehingga menimbulkan citra buruk bagi pesantren di seluruh Indonesia,” ujar Azlansyah Hasibuan, Selasa (14/10/2025).

Ia menilai, dalam tayangan tersebut kedisiplinan dianggap penindasan, penghormatan disebut feodalisme, dan pengabdian digambarkan sebagai perbudakan. Narasi seperti itu, katanya, merupakan bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai luhur pendidikan pesantren yang telah berkontribusi besar terhadap bangsa.

Lebih lanjut, Azlansyah mengingatkan bahwa banyak kiai di berbagai pesantren justru hidup sederhana, jauh dari kemewahan. “Mereka tidak punya mobil atau rumah megah, tapi tetap ikhlas mengabdi mencerdaskan generasi,” ucapnya.

“Jika video dan narasinya benar berasal dari Trans7, itu sungguh penghinaan terhadap pesantren dan menunjukkan ketidaktahuan terhadap kearifan lokal,” tegasnya.

Azlansyah juga menyoroti lemahnya proses editorial di internal Trans7. Ia menilai tim produksi tidak melakukan riset mendalam** dan gagal menampilkan data pembanding yang komprehensif

“Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tapi pelanggaran etika jurnalistik dan kelalaian dalam menjaga keseimbangan informasi,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Azlansyah mendesak Trans7 beserta seluruh tim produksi untuk menyampaikan permohonan maaf terbuka kepada para masyayikh (kiai) dan seluruh pesantren di Indonesia.

“Apabila klarifikasi dan permintaan maaf tidak dilakukan, saya mendesak KPI Indonesia untuk menutup siaran Trans7,” pungkas Azlansyah Hasibuan. (Mj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Beredar Rumor Dugaan SPBUN Tanah Raja Menerima Sejumlah Uang dari Management Kebun Tanah Raja Ketika Menandatangani Kesepakatan Kerja di Hari Libur, Ini Jawaban Ketua SPBUN.

25 Oktober 2025 - 00:48 WIB

Diduga Luput dari Pendamping PKH Desa Bogak Besar, Warga Kurang Mampu Tak Pernah Terima Bantuan PKH.

24 Oktober 2025 - 04:55 WIB

Mangkok Kotor, Kualitas Lateks Kebun Tanah Raja Dipertanyakan.

24 Oktober 2025 - 00:31 WIB

Kebun Tanah Raja Diduga Pekerjakan Pekerja Siluman.

23 Oktober 2025 - 00:46 WIB

Karyawan Kebun Tanah Raja Kecewa, Slip Gaji Tidak Diberikan Tepat Waktu.

21 Oktober 2025 - 01:48 WIB

Trending di Uncategorized