Subulusalam,Aceh, Media indonesia // Ketegangan di Desa Penuntungan, Kecamatan Penanggalan, Aceh, berhasil diredam berkat responsifnya Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) setempat. Warga yang memblokade akses jalan menuju lahan PT Laot Bangko akhirnya membubarkan diri setelah dilakukan dialog dan negosiasi.(14/06).
Aksi blokade jalan dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap pembangunan “Paret Gajah” (tembok pembatas) oleh PT Laot Bangko tanpa sosialisasi dan komunikasi terlebih dahulu. Warga menilai pembangunan tersebut sebagai klaim sepihak terhadap lahan perkebunan sawit di wilayah tersebut. Situasi sempat memanas dan hampir terjadi bentrok antara warga dan pegawai PT Laot Bangko.
Berkat kerja cepat Camat Penanggalan dan Kapolsek Penanggalan, beserta tim Muspika, konflik berhasil diatasi secara damai. Melalui dialog yang kooperatif, Camat Penanggalan berhasil meredakan emosi warga dan mengajak mereka untuk mencari solusi bersama. Setelah diberikan arahan, warga akhirnya membubarkan diri dan saling bersalaman dengan pihak Muspika.
Keberhasilan Muspika Penanggalan dalam menangani konflik ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan dialog dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Kecepatan dan kesigapan dalam merespon situasi kritis juga patut diapresiasi, sehingga mencegah terjadinya eskalasi kekerasan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu mengedepankan musyawarah dan komunikasi dalam setiap pembangunan yang berdampak pada masyarakat.
Pewarta;IP