Menu

Mode Gelap
Fenomena Ghost Rich Bagi Anak Muda Sekarang, Menurut Pakar Ekonomi Bisa Menjadi Bom Waktu. UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE-97 TAHUN 2025 DENGAN MENGANGKAT TEMA “PEREMPUAN BERDAYA DAN BERKARYA MENUJU INDONESIA EMAS 2045” GPBN Sumut Bantah Tudingan LIPPSU perihal Ketua DPRD Sumut Absen Sikap soal Banjir di Sebagian Sumut Aparat Penegak Hukum Diminta Audit Proyek Pemko Subulussalam 2023 -2024 yang Diduga Dikerjakan Asal Jadi Penting Selesai Kapolres Pakpak Bharat Diminta Tangkap Penyalur BBM Bersubsidi Secara Ilegal 

Uncategorized

Fenomena Ghost Rich Bagi Anak Muda Sekarang, Menurut Pakar Ekonomi Bisa Menjadi Bom Waktu.

badge-check


					Fenomena Ghost Rich Bagi Anak Muda Sekarang, Menurut Pakar Ekonomi Bisa Menjadi Bom Waktu. Perbesar

Sumatera Utara – Media Indonesia – Fenomena “Ghost Rich” kini ramai diperbincangkan. Di ruang publik, muncul generasi anak muda yang tampak seperti tidak bekerja—tanpa kantor, tanpa seragam, tanpa jam masuk—namun gaya hidupnya stabil, bahkan naik kelas, Selasa.(23/12/25)

Mereka hadir di kafe siang hari, aktif di dunia digital, dan seolah hidupnya terus berjalan tanpa struktur kerja konvensional yang selama ini dikenal masyarakat.

Di balik itu, pekerjaan mereka sering kali tak kasat mata. Penghasilan datang dari atensi: konten digital, afiliasi, trading, freelance global, hingga bisnis berbasis platform. Kantor berpindah ke layar ponsel, jam kerja menjadi fleksibel, dan batas antara bekerja serta hidup sehari-hari semakin kabur.

Inilah wajah baru ekonomi digital, di mana nilai tidak lagi bertumpu pada tenaga fisik, melainkan kemampuan mengelola perhatian dan peluang.

Namun, para ekonom mengingatkan sisi rapuh dari fenomena ini. Banyak penghasilan digital tidak memiliki kepastian jangka panjang, minim perlindungan sosial, dan sangat bergantung pada algoritma atau tren sesaat. Ketika pasar berubah atau atensi bergeser, sumber pendapatan bisa hilang seketika.

Inilah yang membuat sebagian pakar menyebut Ghost Rich sebagai “bom waktu” dalam struktur ekonomi kelas menengah baru.

Fenomena ini bukan sepenuhnya buruk, namun juga bukan tanpa risiko. Ia menjadi cermin perubahan zaman—tentang bagaimana definisi kerja, kaya, dan stabilitas sedang bergeser. Tantangannya kini ada pada kesiapan individu dan negara: membangun literasi finansial, perlindungan sosial, serta sistem yang mampu mengakomodasi realitas kerja baru, agar kelas menengah digital tidak tumbuh rapuh di tengah gemerlap ilusi kesejahteraan.

Disclaimer: Tulisan ini bersifat narasi jurnalistik dan reflektif, bukan penilaian terhadap individu atau kelompok tertentu. Istilah “Ghost Rich” digunakan sebagai fenomena sosial-ekonomi, bukan untuk menggeneralisasi atau meremehkan bentuk pekerjaan apa pun di era digital.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Usaha Jual Beli Kambing Domba “TH38rother’s farm” Hadir di Karang Bahagia.

21 Desember 2025 - 15:46 WIB

MBG Kota Subulussalam, Rawan Dikorupsi, Kejaksaan Diminta Audit Pengelolaanya

20 Desember 2025 - 08:01 WIB

Viral…!!! Heru Manager SPBU Dodo Kedapatan Timbun Pertalite di Rumahnya, Diduga Diperjual Belikan.

19 Desember 2025 - 08:27 WIB

Program CSR Permata Cerdas, PT PHPO Bantu Beasiswa ke SMKN 3

18 Desember 2025 - 06:41 WIB

Pelepah Sawit di Kebun Tanah Raja Terlihat Mengering dan Masih Bergelantungan Seperti Tidak Terawat.

17 Desember 2025 - 00:43 WIB

Trending di Uncategorized