Sergai – Media Indonesia – PTPN adalah suatu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang perkebunan, yang pada umumnya mereka menanam kelapa sawit dan juga pohon karet yang merupakan menjadi tanaman andalan PTPN dalam usahanya seperti pada PTPN IV Regional 1, Kebun Tanah Raja, yang salah satunya juga menanam pohon karet dalam usahanya.
Dalam menjalankan usahanya, tentu pihak management sudah membuat aturan dalam pengelolaan usahanya seperti pada tanaman karet, yang sudah ada regulasi maupun S. O. P nya, sehingga karyawan harus mengikuti peraturan tersebut tanpa terkecuali demi tercapainya hasil yang maksimal dan mutu yang terbaik dalam produksi karet nya.
Namun apa jadinya jika ada S. O. P yang tidak dijalankan, seperti mangkok untuk menampung lateks kedapatan sangat kotor yang sepertinya sudah lama tidak dicuci, tentu ini akan sangat mempengaruhi mutu dari lateks yang dihasilkan karena mengandung zat asam yang tinggi, hal tersebut seperti dijumpai awak Media saat berkunjung ke Kebun Tanah Raja di Afdeling 2, pada hari Rabu, (08/10/2025).
Karena pada mangkok yang kotor dapat mempengaruhi kualitas lateks karena kotoran dapat menyebabkan lateks cepat membeku, menggumpal, dan mengurangi nilai jualnya. Kotoran dan kontaminan pada mangkok juga akan menurunkan kualitas kebersihan lateks, yang terlihat dari nilai Volatile Fatty Acid ( VFA) yang lebih tinggi.
Sementara dalam Management PTPN ada anggaran untuk mencuci mangkok, demi untuk menjaga mutu kualitas lateks nya, namun mengapa pihak Management Kebun Tanah Raja membiarkan mangkok itu kotor, tentu menjadi tanda tanya besar, kenapa hal tersebut bisa terjadi. Hal ini membuktikan lemahnya pengawasan dari pihak Management Kebun Tanah Raja seperti Manager, Askep dan Asisten Afdeling yang tidak peduli dengan adanya mangkok kotor, dan bisa diduga ada unsur kesengajaan tidak dicuci sedangkan anggarannya terus berjalan. Tentu hal tersebut bisa menimbulkan tanda tanya besar, mengapa perusahaan sebesar Kebun Tanah Raja bisa terlihat sangat kotor mangkok penampung lateks nya.
Mendapati temuan tersebut, awak Media coba konfirmasi ke Calista Fairuz selaku APK (Asisten Personalia Karyawan) Kebun Tanah Raja, melalui via Whatsapp nya, pada hari Kamis (23/10/2025), menanyakan mangkok yang kotor, namun hingga berita ini dinaikkan belum juga ada jawabannya, meskipun sudah centang dua.
Semoga dengan adanya berita ini diharapkan pihak Management Holdings PTPN, khususnya PTPN IV Regional 1, agar dapat mengambil tindakan yang tegas serta mengevaluasi kinerja terhadap Management Kebun Tanah Raja, karena tidak menjalankan S. O. P dengan benar, seperti adanya temuan mangkok kotor pada penampung lateks, sehingga dapat mempengaruhi kualitas lateks itu sendiri, dan juga dapat merugikan perusahaan serta dapat mencoreng nama baik perusahaan PTPN yang sudah terjaga dengan baik selama ini. (Syahrial).










