Menu

Mode Gelap
Kafalah di Era Digital: Solusi Penjaminan Syariah untuk Membangun Kepercayaan Fintech dan Ekonomi Inklusif *Koramil 01/AK jenguk warganya yang sakit di rumah sakit* Bangkitkan Harapan UMKM KEMDIKTISAINTEK Melalui TIM PKM LPPM Unimed Kembangkan Budidaya Jamur Tiram Polsek Bosar Maligas Aktif Dampingi Pembangunan Infrastruktur Desa, Rawat Kamtibmas Sat Pamobvit Polres Simalungun Intensifkan Patroli Blue Light, Amankan Objek Vital dan Tekan Aksi 3C di Parapat Sumatera Utara Targetkan 154 Dapur SPPG Rampung Akhir Agustus untuk Sukseskan Program MBG

Berita

Bangkitkan Harapan UMKM KEMDIKTISAINTEK Melalui TIM PKM LPPM Unimed Kembangkan Budidaya Jamur Tiram

badge-check


					Bangkitkan Harapan UMKM KEMDIKTISAINTEK Melalui TIM PKM LPPM Unimed Kembangkan Budidaya Jamur Tiram Perbesar

Media Indonesia | SIMALUNGUN – Kelompok Usaha Budidaya Jamur Tiram di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, kini memiliki harapan baru.

Hal ini berkat program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Tim PKM LPPM Universitas Negeri Medan yang berfokus pada peningkatan kapasitas produksi, pemasaran, dan manajemen usaha. Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdikti Saintek tahun 2025.

Peserta kegiatan ini meliputi Seluruh Tim PKM Sijati Ketua Tim:
Rangga Restu Prayogo,SAB.,M.Si.
Anggota: Drs.Hidir Efendi, M.Pd, Dr. Haryadi, S.Kom.,M.Kom, Hendra Saputra, SE.,M.Si

Serta pendamping dari LPPM Unimed yaitu Bapak Muhammada Dhani Solihin.

Acara yang berlangsung selama tiga hari dan berlokasi di rumah produksi kelompok usaha SIJATI ini dibuka secara simbolis oleh Perwakilan Desa Sait Buttu Saribu, didampingi oleh Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Negeri Medan.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Pengabdian, Rangga Restu Prayogo, SAB.,M.Si, menyatakan bahwa program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Sekaligus wujud implementasi Program Kampus Berdampak Yang dicanangkan oleh Kemdiktisaintek.

“Kami tidak hanya memberikan teori, tetapi juga praktik langsung. Kami ingin masyarakat Desa Sait Buttu Saribu dapat mandiri dan berkembang.

Kami juga berikan bantuan peralatan produksi, agar mereka dapat langsung memulai atau meningkatkan skala usahanya,” ujarnya.

Program ini dirancang secara komprehensif, meliputi tiga pilar utama:
1. Pelatihan Produksi: Peserta diajarkan teknik budidaya jamur tiram yang efektif, mulai dari persiapan media tanam, inokulasi bibit, hingga pemanenan yang higienis.
2. Pemasaran dan Manajemen: Tim pengabdian juga memberikan materi tentang strategi pemasaran digital, cara mengemas produk agar menarik, serta pencatatan keuangan sederhana untuk mempermudah manajemen usaha.
3. Bantuan Alat Produksi: Kelompok usaha juga menerima bantuan berupa alat-alat penting seperti oven sterilisasi atau steamer kapasitas 1000 liter, Rak kapsitas 1500 baglog, dan bibit unggul jamur tiram.

Sinergi Asta Cita, SDGs, dan Kampus Berdampak Kegiatan pengabdian masyarakat ini sejalan dengan berbagai program nasional dan global.

Salah satunya adalah Asta Cita, yang menekankan pada penguatan ekonomi kerakyatan melalui digitalisasi.

Pelatihan pemasaran digital yang diberikan, memungkinkan kelompok usaha jamur tiram ini menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional.

“Kami juga berupaya agar kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin Tanpa Kelaparan (SDG 2), Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8), serta Pengurangan Kesenjangan (SDG 10),” kata Rangga Restu Prayogo.

Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat memiliki sumber penghasilan baru yang berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.

Pertumbuhan ekonomi di tingkat desa juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan dengan daerah perkotaan.

Selain itu, kegiatan ini merupakan manifestasi dari semangat Kampus Berdampak, yaitu peran perguruan tinggi yang tidak hanya terbatas pada tri dharma, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Melalui program ini, mahasiswa dan dosen terlibat langsung dalam memecahkan masalah di lapangan, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah.

“Ini adalah wujud nyata dari peran kami sebagai agen perubahan. Kami berharap program ini dapat menjadi model bagi kegiatan pengabdian masyarakat lainnya, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas,” pungkas Rangga.

Respon Positif dari Masyarakat
Antusiasme peserta sangat tinggi. Salah satunya kelompok usaha SIJATI, Ibu Rahmawati, menyampaikan rasa terima kasihnya.

“Kami ucapkan terimaksih kepada Kemdiktisaintek dan Unimed, kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Selama ini kami hanya budidaya seadanya, sekarang kami jadi tahu cara yang lebih baik.

Bantuan alat-alat ini (mesin Steamer, alat pengaduk dan pengepres sekam, dan rak baglog ) juga sangat membantu kami. Semoga usaha kami bisa lebih maju,” ujarnya penuh harap.

Kegiatan ini di danali oleh DPPM KEMDIKTISAINTEK TAHUN 2025 Melalui Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat.

Program ini diharapkan tidak berhenti sampai di sini. Pihak universitas akan terus melakukan pendampingan dan evaluasi secara berkala, untuk memastikan keberlanjutan program dan perkembangan kelompok usaha jamur tiram di Desa Sait Buttu Saribu. (SPT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kafalah di Era Digital: Solusi Penjaminan Syariah untuk Membangun Kepercayaan Fintech dan Ekonomi Inklusif

4 Agustus 2025 - 03:17 WIB

Sumatera Utara Targetkan 154 Dapur SPPG Rampung Akhir Agustus untuk Sukseskan Program MBG

2 Agustus 2025 - 15:48 WIB

Jumat Berkah, Kapolres Tapteng Berikan Bantuan dan Ajak Warga Jadi ‘Polisi Diri Sendiri

1 Agustus 2025 - 09:24 WIB

KAMMI Medan Desak BBWS Sumatera II & Kejatisu Usut Revitalisasi Danau Siombak

1 Agustus 2025 - 04:37 WIB

Kasus Rp4 Miliar Dana Hibah Pilkada Subulussalam: Segera Ditetapkan TERSANGKA

30 Juli 2025 - 11:13 WIB

Trending di Berita