SUBULUSSALAM,ACEH|MediaIndonesia–Masyarakat Kota Subulussalam meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan audit terhadap proyek-proyek Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam tahun anggaran 2023- 2024 yang diduga dikerjakan asal jadi.
Permintaan ini muncul di tengah kondisi defisit keuangan yang dialami Pemko, yang menyebabkan banyak proyek belum dibayarkan.
Menurut sumber dari masyarakat, banyak proyek yang telah ditenderkan dan proyek Penunjukan Langsung (PL) tetap dikerjakan meski rekanan mengetahui pembayaran akan terlambat. Akibatnya, proyek-proyek tersebut terkesan dikerjakan asal jadi tanpa pengawasan yang memadai dari dinas terkait.
Setelah pekerjaan dianggap selesai, para rekanan ramai-ramai menuntut pembayaran ke kantor keuangan Pemko Subulussalam. Kepala Bagian Keuangan berjanji akan menyelesaikan pembayaran secara bertahap, dengan alokasi 20-30 persen di tahun 2025.
Namun, terdapat pengecualian pada proyek lapangan bola Sultan Daulat dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Subulussalam yang dicairkan seratus persen dengan nilai lebih dari satu miliar rupiah. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Subulussalam, Mahlil, membenarkan pencairan tersebut, yang dinilai melanggar komitmen antara rekanan dan dinas keuangan.
Salah seorang tokoh masyarakat Subulussalam menyatakan bahwa kejadian ini menimbulkan kecurigaan dan meminta APH untuk mengaudit seluruh proyek tahun 2023- 2024 serta melakukan pengecekan lapangan. Masyarakat juga menyoroti proyek bantuan MCK untuk masyarakat tidak mampu yang diduga belum selesai.
Awak media yang melakukan penelusuran di lapangan menemukan banyak proyek tahun2023- 2024 yang dikerjakan asal jadi. Publik berharap APH tidak menutup mata terhadap permasalahan ini.
Pewarta:IP








