Menu

Mode Gelap
Benteng Kasih Sayang di Malam Hari: 35 Personel Polres Simalungun Bahu Membahu Jaga Kedamaian Masyarakat Babinsa Hadir di Tengah Jemaat: Serda HK. Sipayung Amankan Ibadah Minggu di Gereja GSI Desa Polling Anak-Anak *Korupsi Dana Covid-19 Sumut: Gelombang Desakan untuk Seret Nama-Nama Besar* *Korupsi Dana Covid-19 Sumut: Gelombang Desakan untuk Seret Nama-Nama Besar* Medan-AgaraNews.com// Empat tersangka telah ditahan dalam kasus korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Tapi publik belum puas. Gelombang desakan agar Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) menindak semua yang terlibat terus membesar, menyusul munculnya sederet nama lain yang disebut menerima aliran dana korupsi. Kasus yang bermula dari proyek pengadaan bernilai miliaran rupiah ini kini menyeret nama-nama pejabat kesehatan, perusahaan rekanan, hingga juru parkir yang diduga dijadikan boneka direktur oleh para aktor di balik layar. Empat nama telah ditetapkan sebagai tersangka: dr. Alwi Mujahit Hasibuan, mantan Kepala Dinkes Sumut, dr. Aris Yudhariansyah, pejabat di Dinkes, Robby Messa Nura, disebut sebagai penerima aliran dana terbesar, Rp15 miliar. dan Ferdinan Hamzah Siregar. Namun dalam dakwaan dan persidangan, terungkap bahwa lebih dari dua belas nama lain juga disebut menerima uang. Hingga kini, belum satu pun dari mereka menyandang status tersangka. Daftar Nama dan Aliran Dana Berdasarkan dokumen persidangan dan kesaksian yang diperoleh media ini, berikut daftar pihak yang terindikasi menikmati uang negara: dr. Fauzi Nasution, disebut menerima dana lebih besar dari Alwi. dr. David Luther Lubis, jumlah yang diterima mencapai Rp1,4 miliar. PT Sadado Sejahtera Medika, menerima Rp742 juta. dr. Emirsyah Harahap, ratusan juta rupiah. Ferdinan Hamzah Siregar, puluhan juta rupiah. Hariyati SKM, Rp10 juta. Azuarsyah Tarigan, puluhan juta rupiah. Ruben Simanjuntak, puluhan juta rupiah. Muhammad Suprianto, juru parkir yang diduga hanya dipinjam namanya sebagai direktur perusahaan rekanan dan juga sebagai anggota salah satu organisasi kemasyarakatan di Medan. Tak hanya itu, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama dr. David Luther, sejumlah nama pejabat struktural juga disebut: Sri Purnamawati, Kabid SDMK & Alkes Dinkes (kini Direktur RS Haji Medan). Ardi Simanjuntak, pejabat penatausahaan keuangan Dinkes. Hariyati, pejabat pengadaan. Mariko Ndruru, Wakil Direktur PT Sadado. Tebang Pilih? Desakan agar Kejatisu tidak “bermain aman” kini membahana di ruang publik dan media sosial. Aktivis antikorupsi Sumut Sofyan SH menyebut ada indikasi “pengamanan nama” yang kuat dalam kasus ini. Namun anehnya juga, Dalam persidangan terungkap bahwa Alwi Mujahit Hasibuan dan Robby Messa Nura mengorupsi dana pengadaan APBD sebesar Rp 15, miliar dari total Rp 24 miliar. Alwi mengorupsi Rp 1,4 miliar dan Robby Rp 15 miliar. Namun, sisa Rp 9 miliar tidak jelas kemana alirannya. “Ini sudah sangat terang. Fakta di persidangan, aliran dana jelas, tapi hanya empat orang yang diseret? Kami menduga ada yang dilindungi,” kata Sofyan pegiat antikorupsi Sumut. Kejatisu dinilai wajib bertindak adil dan transparan. Dalam konteks pandemi, saat negara sedang dalam situasi darurat dan rakyat berjibaku melawan virus, para pelaku justru diduga menjadikan anggaran sebagai bancakan. Sejumlah pihak juga mendesak agar penyidik menelusuri lebih dalam peran organisasi kemasyarakatan, pejabat Dinkes lain, serta kemungkinan aliran dana ke pihak-pihak di luar struktur pemerintahan. Jika tidak, kasus ini dikhawatirkan hanya akan berakhir seperti banyak skandal korupsi lainnya: tuntas di permukaan, busuk di kedalaman. *(Rg/Tim)* Membangun Kedekatan Lewat Komsos, Babinsa 07/Salak Gali Informasi dari Tukang Cukur TNI dalam Kehidupan Rohani: Babinsa 04/Tigalingga Ikut Ibadah Bersama Jemaat GKI

Nasional

Benteng Kasih Sayang di Malam Hari: 35 Personel Polres Simalungun Bahu Membahu Jaga Kedamaian Masyarakat

badge-check


					Benteng Kasih Sayang di Malam Hari: 35 Personel Polres Simalungun Bahu Membahu Jaga Kedamaian Masyarakat Perbesar

 

SIMALUNGUN -MI.org

Di balik gelapnya malam yang mendung, 35 perwira terbaik Polres Simalungun bersatu dalam satu misi mulia: menjaga kedamaian dan ketenangan setiap keluarga di wilayah hukum mereka. Patroli skala besar yang digelar pada Sabtu malam, 26 Juli 2025, pukul 21.00 WIB, menjadi wujud nyata komitmen Polri dalam menghadirkan rasa aman bagi masyarakat yang tengah beristirahat bersama keluarga tercinta.

“Operasi komprehensif ini dipimpin langsung oleh Kasat Narkoba Polres Simalungun selaku Pawas AKP Henri S. Sirait, S.IP., S.H., M.H., dengan melibatkan seluruh unsur kekuatan Polres Simalungun mulai dari Sat Binmas, Sat Lantas, Sat Intelkam, Bag Ren, hingga Polsek Serbalawan, Polsek Bangun, Polsek Tanah Jawa, dan Pam Pers.

“Patroli skala besar ini adalah bentuk pengabdian kami kepada masyarakat Simalungun. Setiap malam, kami hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketenangan keluarga-keluarga yang tengah berkumpul di rumah,” ujar AKP Henri S. Sirait saat dikonfirmasi pada Minggu pagi, 27 Juli 2025, pukul 05.30 WIB.

“Koordinator lapangan, Padal AKP H. Manullang, S.H., dalam arahan apelnya menyampaikan pesan yang menyentuh hati seluruh personel. “Marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan tugas mulia ini. Bekerjalah dengan hati yang tulus untuk melayani masyarakat,” ungkap AKP Manullang dengan penuh khidmat.

Meski cuaca mendung menghadang, semangat para perwira tidak pernah surut. Tim yang terdiri dari koordinator tingkat Pawas hingga Padal Wilayah, termasuk AKP R. Simarmata, IPTU Gunawan Sembiring, S.H., M.H., IPTU Rido V Pakpahan, S.Kom, IPTU Ganda Sinaga, IPTU Rudi Simanjuntak, IPTU Ivan Roni Purba, S.H., dan sejumlah perwira lainnya, bergerak serentak menuju wilayah-wilayah yang dianggap rawan.

“Terima kasih atas kehadiran dan pelaksanaan tugas yang sudah hadir tepat waktu dengan baik. Mari kita bekerja dengan hati yang tulus untuk masyarakat,” tegas AKP Manullang dalam arahannya kepada 35 personel yang siap bertugas.

“Fokus utama patroli ini adalah antisipasi terhadap berbagai ancaman keamanan yang kerap meresahkan masyarakat, seperti balap liar, geng motor, situasi kontijensi, dan kemacetan arus lalu lintas. Strategi yang diterapkan mencakup patroli blue light di sekitar wilayah hukum Polsek Bangun dan Polsek Serbalawan dengan pendekatan yang humanis namun tegas.

“Hasil patroli menunjukkan capaian luar biasa yang patut disyukuri bersama. Seluruh wilayah hukum Polres Simalungun berada dalam kondisi aman dan terkendali tanpa ada kejadian atau ancaman yang terjadi. Tidak ditemukan adanya aktivitas geng motor atau kejahatan jalanan lainnya yang mengusik ketenangan masyarakat.

“Malam ini masyarakat bisa tidur dengan tenang karena tidak ada gangguan keamanan yang berarti. Ini adalah buah dari kerja keras seluruh tim yang telah berkorban untuk kepentingan masyarakat,” ucap salah satu anggota patroli dengan rasa syukur yang mendalam.

“Lebih dari sekadar patroli rutin, operasi ini juga menjadi momentum penegasan terhadap pemberantasan kejahatan narkoba. “Kami memberikan peringatan keras bahwa kejahatan narkoba akan diberantas sampai ke akarnya. Tidak ada toleransi untuk pelaku yang merusak masa depan generasi muda,” tegas AKP Henri S. Sirait.

“Arahan yang diberikan AKP Manullang kepada personel standby juga menekankan pentingnya monitoring situasi kamtibmas secara berkelanjutan. “Kepada personel standby, tetap monitoring situasi kamtibmas dan bila ada hal menonjol segera dilaporkan kepada pimpinan. Kita harus selalu siaga dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.

”Pendekatan humanis menjadi ciri khas patroli ini, sebagaimana ditekankan dalam arahan: “Agar kita dalam melaksanakan tugas lebih humanis serta menjaga keselamatan.” Filosofi ini tercermin dalam setiap interaksi petugas dengan masyarakat, menciptakan hubungan yang harmonis antara Polri dan warga.

“Keberhasilan patroli skala besar ini membuktikan bahwa semangat “Polri Untuk Masyarakat” bukan sekadar slogan, melainkan komitmen nyata yang diwujudkan melalui pengabdian tanpa pamrih para perwira Polres Simalungun dalam menjaga kedamaian dan ketenangan setiap keluarga di wilayah hukum mereka.

(Sederhana s Maha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Babinsa Hadir di Tengah Jemaat: Serda HK. Sipayung Amankan Ibadah Minggu di Gereja GSI Desa Polling Anak-Anak

27 Juli 2025 - 10:18 WIB

*Korupsi Dana Covid-19 Sumut: Gelombang Desakan untuk Seret Nama-Nama Besar*

27 Juli 2025 - 08:46 WIB

*Korupsi Dana Covid-19 Sumut: Gelombang Desakan untuk Seret Nama-Nama Besar* Medan-AgaraNews.com// Empat tersangka telah ditahan dalam kasus korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. Tapi publik belum puas. Gelombang desakan agar Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) menindak semua yang terlibat terus membesar, menyusul munculnya sederet nama lain yang disebut menerima aliran dana korupsi. Kasus yang bermula dari proyek pengadaan bernilai miliaran rupiah ini kini menyeret nama-nama pejabat kesehatan, perusahaan rekanan, hingga juru parkir yang diduga dijadikan boneka direktur oleh para aktor di balik layar. Empat nama telah ditetapkan sebagai tersangka: dr. Alwi Mujahit Hasibuan, mantan Kepala Dinkes Sumut, dr. Aris Yudhariansyah, pejabat di Dinkes, Robby Messa Nura, disebut sebagai penerima aliran dana terbesar, Rp15 miliar. dan Ferdinan Hamzah Siregar. Namun dalam dakwaan dan persidangan, terungkap bahwa lebih dari dua belas nama lain juga disebut menerima uang. Hingga kini, belum satu pun dari mereka menyandang status tersangka. Daftar Nama dan Aliran Dana Berdasarkan dokumen persidangan dan kesaksian yang diperoleh media ini, berikut daftar pihak yang terindikasi menikmati uang negara: dr. Fauzi Nasution, disebut menerima dana lebih besar dari Alwi. dr. David Luther Lubis, jumlah yang diterima mencapai Rp1,4 miliar. PT Sadado Sejahtera Medika, menerima Rp742 juta. dr. Emirsyah Harahap, ratusan juta rupiah. Ferdinan Hamzah Siregar, puluhan juta rupiah. Hariyati SKM, Rp10 juta. Azuarsyah Tarigan, puluhan juta rupiah. Ruben Simanjuntak, puluhan juta rupiah. Muhammad Suprianto, juru parkir yang diduga hanya dipinjam namanya sebagai direktur perusahaan rekanan dan juga sebagai anggota salah satu organisasi kemasyarakatan di Medan. Tak hanya itu, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) atas nama dr. David Luther, sejumlah nama pejabat struktural juga disebut: Sri Purnamawati, Kabid SDMK & Alkes Dinkes (kini Direktur RS Haji Medan). Ardi Simanjuntak, pejabat penatausahaan keuangan Dinkes. Hariyati, pejabat pengadaan. Mariko Ndruru, Wakil Direktur PT Sadado. Tebang Pilih? Desakan agar Kejatisu tidak “bermain aman” kini membahana di ruang publik dan media sosial. Aktivis antikorupsi Sumut Sofyan SH menyebut ada indikasi “pengamanan nama” yang kuat dalam kasus ini. Namun anehnya juga, Dalam persidangan terungkap bahwa Alwi Mujahit Hasibuan dan Robby Messa Nura mengorupsi dana pengadaan APBD sebesar Rp 15, miliar dari total Rp 24 miliar. Alwi mengorupsi Rp 1,4 miliar dan Robby Rp 15 miliar. Namun, sisa Rp 9 miliar tidak jelas kemana alirannya. “Ini sudah sangat terang. Fakta di persidangan, aliran dana jelas, tapi hanya empat orang yang diseret? Kami menduga ada yang dilindungi,” kata Sofyan pegiat antikorupsi Sumut. Kejatisu dinilai wajib bertindak adil dan transparan. Dalam konteks pandemi, saat negara sedang dalam situasi darurat dan rakyat berjibaku melawan virus, para pelaku justru diduga menjadikan anggaran sebagai bancakan. Sejumlah pihak juga mendesak agar penyidik menelusuri lebih dalam peran organisasi kemasyarakatan, pejabat Dinkes lain, serta kemungkinan aliran dana ke pihak-pihak di luar struktur pemerintahan. Jika tidak, kasus ini dikhawatirkan hanya akan berakhir seperti banyak skandal korupsi lainnya: tuntas di permukaan, busuk di kedalaman. *(Rg/Tim)*

27 Juli 2025 - 08:31 WIB

TNI dalam Kehidupan Rohani: Babinsa 04/Tigalingga Ikut Ibadah Bersama Jemaat GKI

27 Juli 2025 - 08:12 WIB

Polsek labuhan Belawan bersama BKO ditsamapta Polda sumut Gencarkan Patroli Malam, Himbau Warga Kurangi Aktivitas Larut Malam.

27 Juli 2025 - 08:05 WIB

Trending di Nasional